Menilik Pertumbuhan dan Perkembangan Green Economy di Indonesia

3 min read

Memahami perkembangan green economy (ekonomi hijau) di Indonesia sebagai bisnis berkelanjuta

Dalam beberapa tahun terakhir, industri global mulai mengalami pergeseran konsep menuju green economy atau ekonomi hijau dimana adanya integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Konsep green economy ini kini telah diterapkan diberbagai negara termasuk di Indonesia yang kini mulai mengembangkan konsep green economy. Oleh sebab itu, mari kita bahas secara lebih mendalam terkait apa itu green economy dan bagaimana konsep ini terus dikembangkan di Indonesia.


Apa Itu Green Economy?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang pertumbuhan green economy di Indonesia, mari kita bahas dulu secara mendasar apa itu green economy atau ekonomi hijau.

Green economy, atau yang dikenal sebagai ekonomi hijau adala suatu sistem ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas ekonomi. Prinsip utama dari konsep ekonomi hijau melibatkan penggunaan sumber daya dengan lebih efisien dan berkelanjutan serta pengelolaan limbah yang bertanggung jawab sehingga dapat memperkecil dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan.

Istilah “green economy” sendiri pertama kali diperkenalkan dalam laporan Brundtland Commission pada tahun 1987. Laporan ini memberikan definisi ekonomi hijau sebagai “suatu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Dengan kata lain, konsep ini menekankan pada sustainability atau keberlanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi saat ini tidak boleh merugikan kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan masa depan.

Prinsip Green Economy

Green economy, atau ekonomi hijau, menjadi solusi inovatif dalam mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi. Fokus utamanya adalah pada penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, efisiensi, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

Dalam implementasinya, ekonomi hijau mencakup berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan pertanian berkelanjutan. Langkah-langkah praktis, seperti peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan adopsi teknologi ramah lingkungan, menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan dari penerapan green economy.

Prinsip-prinsip dasar ekonomi hijau (green economy) mencakup:

1. Keberlanjutan: Menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang. Ini melibatkan penggunaan sumber daya alam secara efisien, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

2. Efisiensi: Menekankan pentingnya menggunakan sumber daya alam secara bijaksana dan mengurangi limbah. Ini melibatkan penggunaan peralatan dan teknologi hemat energi, peningkatan efisiensi produksi, serta pengurangan konsumsi barang dan jasa.

3. Inklusi: Menekankan pentingnya memberikan manfaat bagi semua masyarakat, termasuk masyarakat miskin dan rentan. Ini melibatkan penciptaan lapangan kerja baru di sektor-sektor ramah lingkungan, pemberian akses kepada teknologi dan informasi ramah lingkungan, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan.

Implementasi ekonomi hijau membutuhkan upaya dan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip dasar ini, kita dapat bersama-sama menciptakan ekonomi yang berkelanjutan, efisien, dan inklusif untuk masa depan yang lebih baik.

Penerapan Green Economy di Indonesia

Penerapan green economy di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Pada 2023, bauran energi terbarukan mencapai 11,2%, dengan target ambisius 23% pada 2025. Kebijakan konservasi energi, efisiensi, dan penggunaan peralatan hemat energi membantu meningkatkan efisiensi konsumsi listrik, meski konsumsi per kapita Indonesia menurun. Tingkat daur ulang sampah mencapai 57,7% pada 2023, mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Investasi sektor green economy mencapai Rp 100 triliun pada tahun yang sama, menunjukkan dukungan kuat untuk upaya berkelanjutan

Selain itu, inovasi baru terkait penerapan panel surya di atas laut di lepas pantai Jakarta juga dilakukan untuk mendukung penerapan green economy di Indonesia. Proyek ini tidak hanya efisien dalam penggunaan lahan, tetapi juga meningkatkan kapasitas produksi listrik dan mengurangi dampak lingkungan. Dengan kapasitas 10 megawatt, proyek ini menandai langkah maju dalam mewujudkan green economy. Pemerintah merencanakan pembangunan lebih banyak pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS terapung) dengan kapasitas 3.600 megawatt pada 2030. Inovasi ini menjadi potensi pendorong green economy dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menciptakan lapangan kerja baru.

Penerapan green economy di Indonesia menciptakan tren positif. Dukungan kebijakan dan kesadaran masyarakat terhadap inovasi, seperti panel surya di atas laut, memberikan pandangan optimis menuju masa depan berkelanjutan dan kompetitif.

Indonesia Green Growth Program

Indonesia Green Growth Program (IGGP): Transformasi Menuju Ekonomi Hijau

IGGP, yang diluncurkan pada 2015 sebagai bagian dari RPJMN 2015-2019, membawa dampak positif dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan fokus pada sektor energi, transportasi, industri, pertanian, dan pengelolaan sumber daya alam, program ini berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi energi.

Pada 2023, bauran energi terbarukan di Indonesia mencapai 11,2%, mencerminkan pencapaian signifikan dalam menerapkan IGGP. Pemerintah menargetkan 23% pada 2025, menandai komitmen kuat untuk mewujudkan visi green economy.

Langkah-langkah konservasi energi dan pengurangan konsumsi listrik yang efisien telah memberikan hasil positif. Meskipun konsumsi listrik meningkat 7,5%, efisiensi per kapita meningkat, mencerminkan keberhasilan IGGP dalam mendorong praktik ekonomi hijau.

Program pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, seperti daur ulang dan pengurangan plastik, turut meningkatkan kesadaran masyarakat. Pada 2023, tingkat daur ulang sampah mencapai 57,7%, menunjukkan progres yang signifikan.

Meskipun IGGP berhasil mengatasi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan pendanaan, ketersediaan teknologi, dan infrastruktur, kerja sama antara pemerintah dan pihak terkait tetap diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan ini.

Green Investment

Green Investment: Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Green investment adalah salah satu instrumen utama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, melibatkan sektor-sektor seperti energi terbarukan, konservasi energi, pengelolaan limbah, dan transportasi berkelanjutan.

Peningkatan nilai investasi hijau di Indonesia pada 2023 mencapai Rp 100 triliun, mencerminkan dorongan pemerintah dan swasta terhadap green economy. Inisiatif ini membantu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

Pemerintah mendukung green investment melalui kebijakan pengembangan energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan pembangunan berkelanjutan. Insentif, seperti subsidi, pajak hijau, dan keringanan fiskal, memberikan dorongan tambahan bagi perusahaan yang berinvestasi di sektor hijau.

Green investment memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan sinergi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, Indonesia dapat terus memimpin dalam green investment dan membawa dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi.

Kesimpulan

IGGP dan green investment merupakan dua aspek penting yang saling terkait dalam transformasi menuju ekonomi hijau di Indonesia. Dengan pencapaian positif IGGP dan pertumbuhan signifikan green investment, langkah-langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan manfaat ekstensif bagi lingkungan dan masyarakat.

Sinergi antara program pemerintah dan investasi swasta akan menjadi kunci dalam membentuk masa depan Indonesia yang berkelanjutan. Dengan kesadaran dan komitmen bersama, Indonesia dapat memimpin dalam mewujudkan green economy di tingkat global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *