Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerapkan mekanisme full call auction (FCA) sebagai bagian dari Papan Pemantauan Khusus (PPK) tahap II sejak Maret 2024. Langkah penerapan FCA menuai perhatian dan perdebatan di kalangan investor dan pelaku pasar modal.
Karena itu, dalam artikel ini mari kita bahas secara mendalam full call auction, mulai dari pengertian, mekanisme, tujuan, kelebihan, kekurangan, hingga dampaknya terhadap pasar modal Indonesia.
Apa Itu Full Call Auction (FCA)?
Full call auction adalah metode perdagangan saham di mana semua order beli dan jual dikumpulkan selama periode waktu tertentu dan dieksekusi pada satu waktu tertentu dengan satu harga yang ditentukan berdasarkan titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Metode ini berbeda dengan continuous trading yang umum digunakan di pasar saham, di mana perdagangan terjadi terus menerus sepanjang jam perdagangan dengan harga yang terus berubah berdasarkan order yang masuk.
Dalam perdagangan saham biasa atau perdagangan terus-menerus (continuous trading), transaksi terjadi sepanjang hari perdagangan dengan harga yang terus berubah sesuai dengan order yang masuk. Sebaliknya, dalam full call auction, harga ditetapkan hanya setelah semua order terkumpul dan dianalisis untuk menemukan titik keseimbangan terbaik.
Mekanisme Full Call Auction (FCA)
Mekanisme full call auction melibatkan beberapa tahap penting yang dilakukan secara berurutan:
- Pengumpulan Order: Semua order beli dan jual dikumpulkan dalam periode waktu tertentu. Misalnya, order dapat dikumpulkan selama 15 menit sebelum pasar dibuka. Pada tahap ini, investor memasukkan order mereka ke sistem, tetapi order tersebut belum dieksekusi.
- Penentuan Harga Keseimbangan: Setelah periode pengumpulan order berakhir, harga eksekusi ditentukan. Harga ini adalah titik di mana jumlah saham yang ditawarkan untuk dijual sama dengan jumlah saham yang diminta untuk dibeli. Harga keseimbangan adalah harga di mana volume perdagangan maksimum dapat terjadi.
- Eksekusi Order: Order-order yang bisa dieksekusi pada harga keseimbangan kemudian dieksekusi secara simultan. Order beli dengan harga di atas harga keseimbangan dan order jual dengan harga di bawah harga keseimbangan akan dipenuhi sepenuhnya. Order pada harga keseimbangan mungkin akan terpenuhi sebagian jika volume yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi semua permintaan atau penawaran.
- Publikasi Hasil: Setelah eksekusi, hasil dari call auction diumumkan kepada publik. Ini termasuk harga keseimbangan dan volume perdagangan yang terjadi pada harga tersebut. Informasi ini membantu investor memahami kondisi pasar dan membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Dalam konteks PPK BEI, FCA diterapkan secara periodik sepanjang hari perdagangan. Terdapat lima sesi FCA dalam satu hari perdagangan, yaitu:
- Sesi Pra-Pembukaan (08:45 – 08:59 WIB)
- Sesi 1 (09:00 – 09:29 WIB)
- Sesi 2 (10:30 – 10:59 WIB)
- Sesi 3 (13:30 – 13:59 WIB)
- Sesi Pra-Penutupan (14:45 – 15:14 WIB)
Selama setiap sesi FCA, investor dapat memasukkan order jual dan beli. Pada akhir sesi, sistem akan mencocokkan order-order tersebut untuk menentukan harga dan volume transaksi.
Tujuan Penerapan Full Call Auction (FCA)
Tujuan utama dari penerapan full call auction adalah untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan likuiditas pasar. Dengan mekanisme ini, BEI berupaya menciptakan pasar yang lebih adil dan stabil, di mana harga saham mencerminkan keseimbangan yang sebenarnya antara permintaan dan penawaran. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengurangi volatilitas yang sering kali terjadi pada saat-saat kritis seperti pembukaan dan penutupan pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Full Call Auction (FCA)
Kelebihan Penerapan Full Call Auction (FCA)
Penerapan FCA memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Transparansi Harga: Full call auction meningkatkan transparansi karena semua transaksi dilakukan pada satu harga yang ditentukan secara terbuka. Hal ini membantu investor memahami harga yang adil di pasar.
- Mengurangi Volatilitas: Dengan menetapkan satu harga eksekusi, metode ini membantu mengurangi volatilitas harga yang sering terjadi saat pembukaan dan penutupan pasar.
- Meningkatkan Likuiditas: Dengan mengumpulkan semua order dan mengeksekusinya sekaligus, likuiditas dapat meningkat, terutama untuk saham yang biasanya kurang likuid.
- Mencegah Manipulasi Pasar: Karena order dieksekusi pada satu waktu dan satu harga, sulit bagi pelaku pasar untuk memanipulasi harga saham selama periode call auction.
Kekurangan Penerapan Full Call Auction (FCA)
Di sisi lain, FCA juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Kurangnya Fleksibilitas: Investor tidak dapat mengeksekusi order mereka secara real-time, yang bisa menjadi kelemahan bagi mereka yang ingin merespons perubahan pasar dengan cepat.
- Waktu Tunggu: Karena order hanya dieksekusi pada waktu-waktu tertentu, investor harus menunggu hingga periode call auction selesai, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
- Kompleksitas Teknis: Implementasi sistem full call auction membutuhkan perubahan teknis yang signifikan dan infrastruktur yang mendukung, yang mungkin memerlukan investasi besar.
Dampak Penerapan Full Call Auction (FCA) di BEI
Penerapan FCA oleh BEI telah memberikan beberapa dampak, baik positif maupun negatif, terhadap pasar modal Indonesia.
Dampak Positif:
- Peningkatan likuiditas: Beberapa saham yang masuk dalam PPK mengalami peningkatan likuiditas setelah diterapkan FCA.
- Penurunan volatilitas: Volatilitas harga beberapa saham dalam PPK cenderung menurun setelah diterapkan FCA.
Dampak Negatif:
- Penurunan harga saham: Beberapa saham dalam PPK mengalami penurunan harga yang signifikan setelah diterapkan FCA. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, terutama investor ritel.
- Penurunan kepercayaan investor: Penerapan FCA yang kontroversial telah menurunkan kepercayaan investor terhadap BEI.
Kesimpulan
Penerapan full call auction oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan transparansi, efisiensi, dan likuiditas pasar saham. Dengan mekanisme ini, BEI dapat menciptakan pasar yang lebih adil dan stabil, mengurangi volatilitas, serta mencegah manipulasi pasar. Walaupun ada beberapa kekurangan seperti kurangnya fleksibilitas dan kebutuhan akan perubahan teknis yang signifikan, dampak positif dari penerapan full call auction diharapkan akan jauh lebih besar. Dengan penjadwalan yang tepat dan aturan yang jelas, full call auction bisa menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi investor di pasar saham Indonesia.
Di tengah perubahan dan inovasi yang terjadi di pasar saham, mencari alternatif investasi yang stabil dan menguntungkan menjadi semakin penting. Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah melalui platform securities crowdfunding, seperti yang ditawarkan oleh EKUID. EKUID mempermudah investor untuk berinvestasi di berbagai sektor potensial dan UMKM yang menjanjikan. Dengan potensi return investasi hingga 15%, EKUID adalah solusi yang tepat untuk diversifikasi portofolio investasi Anda.