Inventory Financing: Pengertian, Cara Kerja, Manfaat, dan Risiko

3 min read

Apa itu inventory financing

Inventory Financing atau Pembiayaan Persediaan adalah bentuk pembiayaan yang memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dana dengan menjaminkan persediaan barang mereka sebagai agunan. Dana yang diperoleh dari inventory financing digunakan untuk membeli persediaan tambahan, memenuhi permintaan yang meningkat, atau memperkuat likuiditas tanpa harus menjual aset lain atau mencari modal tambahan dari sumber lain. Inventory financing banyak dimanfaatkan oleh perusahaan ritel, manufaktur, dan distribusi yang memiliki persediaan yang signifikan dan ingin menjaga stabilitas operasional mereka.

Pengertian Inventory Financing

Inventory financing adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan dengan menggunakan persediaan yang ada atau yang akan dibeli sebagai jaminan. Ini memberikan akses modal yang cepat bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar tanpa mengorbankan arus kas mereka. Persediaan yang dijadikan jaminan bisa berupa produk jadi, bahan baku, atau barang setengah jadi, tergantung dari jenis bisnis yang mengajukan pembiayaan.

Pembiayaan ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang menghadapi permintaan musiman atau yang memerlukan dana untuk memenuhi siklus produksi mereka.


Cara Kerja Inventory Financing

Berikut adalah proses umum bagaimana inventory financing bekerja:

  1. Penilaian Persediaan oleh Lembaga Pembiayaan
    • Lembaga pembiayaan akan melakukan penilaian terhadap persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai persediaan tersebut menjadi dasar penentuan jumlah dana yang bisa dipinjamkan.
  2. Pengajuan Pinjaman dengan Agunan Persediaan
    • Perusahaan mengajukan inventory financing dengan menggunakan persediaan mereka sebagai jaminan. Lembaga pembiayaan akan memeriksa kondisi persediaan, kualitas, nilai pasar, serta likuiditas barang-barang tersebut.
  3. Pencairan Dana
    • Setelah disetujui, lembaga pembiayaan akan memberikan pinjaman yang disesuaikan dengan nilai persediaan yang diagunkan. Biasanya, persentase pencairan berkisar antara 50% hingga 80% dari total nilai persediaan.
  4. Pengelolaan Persediaan
    • Perusahaan tetap memiliki kendali atas persediaan yang diagunkan dan dapat menggunakannya untuk penjualan atau produksi. Namun, mereka harus memastikan bahwa nilai persediaan yang diagunkan tetap sesuai dengan jumlah yang disepakati dalam perjanjian.
  5. Pembayaran Pinjaman
    • Perusahaan melunasi pinjaman sesuai jadwal yang ditetapkan, termasuk bunga dan biaya tambahan yang disepakati. Setelah pinjaman dilunasi, agunan persediaan akan kembali bebas.

Jenis-Jenis Inventory Financing

  1. Inventory Loan (Pinjaman Persediaan): Ini adalah pinjaman tradisional dengan persediaan sebagai jaminan. Persediaan tetap berada di tangan perusahaan, tetapi lembaga pembiayaan memiliki hak atas barang-barang tersebut jika terjadi gagal bayar.
  2. Inventory Line of Credit (Lini Kredit Persediaan): Lini kredit persediaan memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menarik dana sesuai kebutuhan. Pinjaman ini bersifat revolving, sehingga perusahaan hanya membayar bunga atas jumlah yang ditarik.
  3. Inventory Sale and Leaseback: Dalam jenis pembiayaan ini, perusahaan menjual persediaan mereka kepada lembaga pembiayaan dan kemudian menyewanya kembali untuk tetap dapat digunakan dalam operasi sehari-hari. Setelah masa sewa berakhir, perusahaan dapat membeli kembali persediaan tersebut.
  4. Floor Planning Financing: Jenis pembiayaan ini biasa digunakan oleh bisnis yang menjual barang-barang besar, seperti mobil, peralatan rumah tangga, atau alat berat. Lembaga pembiayaan akan memberikan pinjaman berdasarkan nilai barang yang tersedia untuk dijual di lantai pameran.

Manfaat Inventory Financing

  1. Meningkatkan Arus Kas: Inventory financing memberikan akses dana cepat tanpa harus menunggu persediaan terjual, sehingga perusahaan dapat menjaga arus kas yang sehat dan mengelola kebutuhan operasional dengan baik.
  2. Memenuhi Permintaan Musiman: Bisnis musiman dapat menggunakan inventory financing untuk membeli persediaan tambahan ketika permintaan meningkat, seperti menjelang liburan atau musim tertentu, tanpa membebani arus kas.
  3. Menghindari Utang Jangka Panjang: Inventory financing adalah solusi jangka pendek, sehingga perusahaan tidak harus mengambil pinjaman jangka panjang yang biasanya memiliki bunga lebih tinggi dan pembayaran lebih ketat.
  4. Memanfaatkan Peluang Diskon: Dengan dana tambahan, perusahaan bisa membeli persediaan dalam jumlah besar untuk mendapatkan diskon dari pemasok, sehingga dapat mengurangi biaya produksi atau biaya persediaan.
  5. Tidak Membutuhkan Aset Lain sebagai Jaminan: Persediaan yang digunakan sebagai jaminan dalam inventory financing memungkinkan perusahaan untuk memperoleh pinjaman tanpa harus menggunakan aset lain seperti properti atau mesin sebagai agunan.

Risiko Inventory Financing

  1. Biaya Bunga yang Tinggi: Inventory financing sering kali memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan pembiayaan lain, terutama jika persediaan yang diagunkan memiliki nilai yang cepat terdepresiasi.
  2. Risiko Depresiasi Persediaan: Jika persediaan yang diagunkan mengalami penurunan nilai, perusahaan mungkin kesulitan untuk memenuhi syarat agunan dan dapat terjebak dalam kewajiban utang yang lebih besar.
  3. Ketergantungan pada Persediaan: Jika persediaan mengalami kerusakan atau tidak terjual, perusahaan tetap bertanggung jawab untuk melunasi pinjaman. Hal ini dapat menyebabkan masalah likuiditas.
  4. Pembatasan Penggunaan Persediaan: Beberapa lembaga pembiayaan mungkin memberlakukan batasan tertentu pada penggunaan persediaan yang diagunkan, yang dapat membatasi fleksibilitas operasional perusahaan.
  5. Kemungkinan Kehilangan Agunan: Jika terjadi gagal bayar, lembaga pembiayaan berhak mengambil alih persediaan yang diagunkan. Ini bisa menjadi kerugian besar bagi perusahaan.

Cara Mendapatkan Inventory Financing

  1. Menyiapkan Laporan Keuangan: Laporan keuangan yang lengkap dan akurat sangat penting untuk meyakinkan lembaga pembiayaan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Dokumen seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas diperlukan dalam proses pengajuan.
  2. Mengajukan Nilai Persediaan yang Akurat: Nilai persediaan yang akan diagunkan harus sesuai dengan harga pasar dan bisa dilikuidasi dengan mudah. Pastikan Anda memberikan data yang akurat dan terkini terkait kondisi persediaan.
  3. Memilih Jenis Inventory Financing yang Sesuai: Tentukan jenis inventory financing yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan. Apakah Anda memerlukan pinjaman langsung, lini kredit, atau sale and leaseback?
  4. Menghubungi Lembaga Pembiayaan yang Tepercaya: Ajukan inventory financing ke lembaga pembiayaan atau bank yang memiliki reputasi baik dan pengalaman dalam pembiayaan bisnis. Pastikan untuk memilih lembaga yang menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
  5. Negosiasi Syarat dan Bunga: Diskusikan dan negosiasikan syarat dan suku bunga dengan lembaga pembiayaan. Beberapa lembaga mungkin fleksibel dalam memberikan suku bunga yang lebih rendah atau jangka waktu yang lebih panjang sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Perbedaan Inventory Financing dengan Working Capital Financing

AspekInventory FinancingWorking Capital Financing
JaminanPersediaan atau barang daganganAset yang lebih luas, termasuk piutang atau properti
TujuanMembeli atau menambah persediaanMendanai operasional sehari-hari
Jangka WaktuBiasanya jangka pendek, hingga persediaan terjualJangka pendek hingga menengah
Jenis PembiayaanBiasanya berbentuk pinjaman atau leasebackPinjaman, kredit bergulir, factoring, dsb.

Kesimpulan

Inventory Financing adalah solusi yang berguna bagi perusahaan yang ingin meningkatkan likuiditas dan mengelola persediaan tanpa mengganggu arus kas operasional. Dengan menjadikan persediaan sebagai jaminan, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan, menjaga arus kas, dan memanfaatkan peluang pembelian persediaan dalam jumlah besar. Namun, perusahaan harus memperhitungkan biaya bunga, risiko depresiasi, dan potensi dampaknya terhadap likuiditas.

Jika Anda tertarik untuk mendalami opsi pembiayaan persediaan atau pendanaan lainnya, EKUID menyediakan platform securities crowdfunding yang bisa menjadi solusi untuk mengakses modal bisnis dengan aman dan terstruktur. Eksplor lebih jauh di EKUID dan temukan pilihan pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bisnis Anda.

Yuk Segera Ekspansi Bisnis Anda Bersama EKUID

Film “Tak Ingin Usai Disini” Garapan Ideosource Listing di…

Industri perfilman Indonesia tengah berada dalam momentum pertumbuhan pesat, baik dari segi kualitas produksi maupun apresiasi pasar. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah...
ekuid
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *