Apa Itu Exchange Traded Fund (ETF)? Memahami Konsep ETF dan Risikonya

6 min read

pahami apa itu ETF dan berbagai jenis instrumen yang bisa diperjulal belikan lewat ETF

Exchange Traded Fund atau ETF adalah salah satu instrumen yang belakangan sangat hangat diperbincangkan oleh para investor. Ramainya pembahasan terkait ETF ini tidak lepas dari perkembangan aset dan pasar kripto dalam beberapa tahun terakhir dan muncul ETF crypto. Munculnya Exchange Traded Fund (ETF) yang berfokus pada aset kripto di Amerika serikat pada beberapa waktu lalu menggambarkan besarnya animo masyarakat terhadap aset ini dalam beberapa tahun belakangan.

Akan tetapi, ETF adalah adalah jenis instrumen yang sudah cukup lama diperkenalkan di seluruh dunia dan menjadi salah satu aset favorit yang menghiasi portofolio investor. Secara konsep, ETF adalah instrumen yang menggabungkan konsep reksadana dan saham, dimana kontrak dilakukan secara kumulatif seperti reksadana, namun dapat diperjualbelikan secara real-time layaknya saham.

Oleh sebab itu, ETF sejak diperkenalkan di Indonesia pada 2007 lalu menjadi salah satu instrumen yang diminati oleh banyak investor. Supaya kita lebih paham dengan peluang dan risiko dari instrumen satu ini, yuk kita bahas secara mendalam Exchange Traded Fund (ETF).

Exchange Traded Fund Adalah

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang sebuah instrumen, mari kita pahami dahulu apa itu sebenarnya Exchange Traded Fund (ETF) dan bagaimana konsep dari instrumen satu ini.

ETF (Exchange Traded Fund) adalah produk investasi awalnya diperkenalkan di Kanada pada bursa efek Toronto pada tahun 1990. Sejak itu, konsepnya telah menyebar ke seluruh dunia, dan Indonesia turut bergabung pada 18 Desember 2007 dengan memanfaatkan reksa dana indeks LQ45 sebagai dasar investasi.

Secara sederhana, ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa layaknya instrumen saham. Hal ini karena ETF adalah instrumen investasi kolektif yang bisa diperdagangkan di pasar efek, sehingga instrumen ini menjadi instrumen yang lebih likuid dibandingkan reksadana.

Secara sifat, ETF adalah kombinasi antara saham dan reksa dana, di mana investor dapat memperdagangkan wadah investasi kolektif tersebut dengan cara yang hampir sama seperti saham yaitu melalui bursa. Hal ini yang membuat ETF menjadi pilihan investasi menarik bagi para investor modern yang mengutamakan kemudahan, fleksibilitas, dan potensi keuntungan. Akan tetapi, tentu sebagai investor kita perlu melakukan riset mendalam agar investasi yang kita lakukan dapat memberikan keuntungan yang ideal.

Likuiditas ETF yang leboh tinggi dibandingkan reksadana ini menarik minat banyak investor di Indonesia. Per Desember 2020 saja Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada total 47 ETF yang bisa menjadi pilihan menarik mewarnai portofolio investor. ETF menjadi solusi bagi investor yang ingin berinvestasi ke dalam berbagai saham atau kripto sekaligus lewat satu instrumen.

Akan tetapi, konsep ini sering membuat banyak orang bingung dan menganggap bahwa ETF dan reksa dana adalah dua instrumen yang sama. Karena itu, mari kita bahas perbedaan antara ETF dan reksadana.

Perbedaan Antara ETF dan Reksadana

Reksadana dan ETF adalah dua instrumen yang memang mirip kalau kita hanya melihat dari sisi konsep yaitu investasi kolektif. Akan tetapi, kalau dilihat secara lebih detail dua instrumen ini memiliki perbedaan mendasar yaitu cara perdaganganya. ETF dapat diperdangangkan dalam jam bursa sedangkan reksadana harus melalui manajer investasi terlebih dahulu.

Perbedaan dalam cara perdagangan antara ETF dan reksadana menghasilkan dampak yang signifikan pada fleksibilitas dan kecepatan akses investor terhadap pasar. Reksa dana, dengan perdagangannya melalui manajer investasi, seringkali memerlukan proses yang lebih panjang untuk melakukan penjualan dan pembelian. Hal ini karena transaksi harus melalui perantara manajer investasi yang mungkin memerlukan waktu untuk mengeksekusi perdagangan.

Di sisi lain, ETF memungkinkan investor untuk melakukan pembelian dan penjualan selama jam perdagangan, sehingga memberikan keleluasaan yang lebih besar dalam mengatur portofolio investasi mereka. Oleh sebab itu, terdapat perbedaan fluktuasi antara ETF dan reksadana. ETF lebih responsif terhadap perubahan pasar dan bisa lebih fluktuatif dalam jangka pendek, sedangkan reksadana cenderung lebih stabil.

Keunggulan dan Kelemahan Exchange Traded Fund (ETF)

Exchange Traded Fund (ETF) adalah investasi yang menyediakan sejumlah keunggulan yang patut dipertimbangkan, namun sebagai instrumen investasi tentu memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan secara cermat. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari instrumen ETF:

Keunggulan Exchange Traded Fund (ETF)

  1. Kemudahan Diversifikasi

Salah satu keunggulan utama ETF adalah kemudahan dalam melakukan diversifikasi portofolio dengan hanya membeli satu ETF. Investor dapat memiliki akses ke sejumlah instrumen yang ada di dalam satu ETF. Pendekatan ini secara signifikan mempermudah manajemen risiko kita sebagai investor.

  1. Berinvestasi ke Berbagai Industri

ETF menyediakan opsi bagi investor untuk fokus pada sektor industri tertentu. Investor yang tertarik pada sektor perbankan, misalnya, dapat memilih ETF yang mengandung saham-saham dari industri tersebut. Hal ini memungkinkan investasi yang lebih terarah dan sesuai dengan preferensi investor.

  1. Likuiditas dan Fleksibilitas

ETF memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi dan fleksibilitas transaksi, mirip dengan perdagangan saham. Kemampuan untuk membeli dan menjual ETF kapan pun selama jam perdagangan bursa membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mengutamakan likuiditas dan fleksibilitas dalam portofolio investasi mereka.

  1. Transparansi

ETF menawarkan tingkat transparansi yang tinggi, sehingga investor dapat mengakses informasi terkait instrumen investasi secara menyeluruh. Keterbukaan ini memungkinkan investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan merencanakan strategi keuangan dengan lebih baik.

Kelemahan Exchange Traded Fund (ETF)

  1. Fluktuasi Nilai yang Tinggi

Salah satu kelemahan utama ETF adalah fluktuasi nilai yang relatif tinggi, hal ini terkait dengan faktor-faktor ekonomi makro seperti perubahan nilai tukar dan suku bunga. Tingkat fluktuasi yang tinggi ini menimbulkan risiko harus diwaspadai investor, terutama yang baru mulai berinvestasi.

  1. Keterbatasan Pilihan

Investor harus memperhitungkan bahwa dalam berinvestasi melalui ETF, mereka tidak memiliki kontrol langsung atas pilihan aset dalam suatu ETF. Keputusan mengenai kombinasi yang dimasukkan ke dalam ETF bergantung pada manajer investasi. Selain itu, investor juga tidak dapat menentukan harga beli atau jual saham secara individual, karena hal ini ditentukan oleh mekanisme pasar ETF. Oleh sebab itu, ETF lebih cocok bagi investor yang membutuhkan pendekatan investasi yang lebih pasif atau yang memiliki keterbatasan waktu dan pengetahuan untuk mengelola investasi secara aktif.

Perkembangan ETF di Indonesia:

Sejak gebrakan ETF debut pada tahun 2007, Exchange Traded Fund (ETF) di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Saat ini, Indonesia telah menyajikan lebih dari 47 pilihan ETF yang beragam yang dapat menghiasi portofolio Anda, berikut adalah beberapa jenis ETF di Indonesia:

  1. ETF Indeks

ETF indeks adalah salah satu jenis yang paling umum dan populer di Indonesia. Produk ETF ini mengikuti kinerja indeks pasar saham seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), LQ45, atau IDX30. Dengan berinvestasi dalam ETF indeks, investor dapat memperoleh paparan yang seimbang terhadap berbagai saham yang termasuk dalam indeks acuan tersebut.

  1. ETF Sektoral

ETF sektoral adalah ETF yang memberi kesempatan investor untuk berinvestasi dalam sektor-sektor spesifik yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang menarik. Misalnya, terdapat ETF yang fokus pada sektor teknologi, energi, kesehatan, atau sektor lainnya yang menarik minat investor. Dengan memilih ETF sektoral, investor dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan yang terkait dengan sektor-sektor tertentu tanpa perlu mengalokasikan dana secara langsung ke dalam saham individu dari sektor tersebut.

  1. ETF Aset

ETF aset adalah jenis yang memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam kelas aset yang beragam, termasuk emas, obligasi pemerintah, atau mata uang asing. Produk ini memberikan kesempatan bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka di luar pasar saham konvensional.

Keberagaman pilihan ETF di Indonesia memberikan fleksibilitas dan kesempatan untuk mengelola portofolio investasi dengan cara yang sesuai dengan tujuan dan preferensi masing-masing investor.

Perkembangan ETF Kripto di Amerika Serikat: Membuka Peluang Investasi dalam Aset Digital

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan yang pesat dalam industri aset kripto telah menarik perhatian investor dan institusi keuangan di seluruh dunia. Salah satu perkembangan yang menonjol adalah munculnya Exchange Traded Fund (ETF) yang secara khusus difokuskan pada aset kripto. Berikut ini adalah sejarah singkat dan jenis-jenis ETF kripto di Amerika Serikat:

Sejarah Singkat ETF Kripto di Amerika Serikat

Upaya untuk meluncurkan ETF kripto di Amerika Serikat telah dimulai sejak tahun 2013. Namun, proses ini mengalami banyak tantangan, terutama dalam hal regulasi dan keamanan sehingga tertunda cukup lama. Pada Oktober 2021, Securities and Exchange Commission (SEC) akhirnya memberikan persetujuan untuk ETF berjangka Bitcoin rilis di Amerika. Peluncuran ETF kripto ini menjadi tonggak sejarah yang penting bagi industri kriptoyang menandai langkah besar dalam pengakuan dan penerimaan aset digital.

Saat ini terdapat dua jenis ETF crypto di Amerika yang disambut dengan sangat baik, sehingga berdampak secara kepada harga bitcoin di pasar. Secara lebih lanjut, mari kita bahas jenis ETF crypto ini.

Jenis ETF Kripto

Pada Januari 2024, SEC memberikan persetujuan untuk ETF spot Bitcoin pertama di AS. Keputusan ini memicu kegembiraan di kalangan investor kripto dan menghasilkan lonjakan harga Bitcoin yang signifikan. Saat ini, terdapat dua jenis utama ETF kripto yang tersedia di Amerika Serikat:

  • ETF Berjangka Bitcoin

Jenis ETF ini menginvestasikan dana investor pada kontrak berjangka Bitcoin, bukan pada Bitcoin secara langsung. Kontrak berjangka Bitcoin memungkinkan investor untuk memperoleh paparan terhadap pergerakan harga Bitcoin tanpa harus memiliki aset fisik tersebut.

Meskipun memiliki karakteristik yang berbeda dengan investasi langsung pada Bitcoin, ETF berjangka Bitcoin tetap menarik bagi investor yang mencari cara alternatif untuk mendapatkan eksposur pada pasar kripto.

  • ETF Spot Bitcoin

Berbeda dengan ETF berjangka Bitcoin, jenis ETF crypto ini secara langsung menginvestasikan dana investor pada Bitcoin itu sendiri. Dengan demikian, investor memperoleh eksposur yang lebih langsung dan murni terhadap harga Bitcoin.

Penutup

Di tengah inovasi keuangan yang terus berkembang, kemunculan Exchange Traded Fund (ETF) kripto adalah salah satu contoh nyata bagaimana pasar keuangan terus beradaptasi dengan tren dan teknologi baru. Dengan persetujuan SEC untuk ETF spot Bitcoin pertama di AS, investor kini memiliki akses lebih mudah untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan dan keuntungan yang ditawarkan oleh aset kripto.

Namun, dalam mempertimbangkan opsi investasi yang beragam, penting untuk tidak melewatkan peluang yang tersembunyi di luar pasar kripto. EKUID sebagai platform securities crowdfunding kami adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat membuka pintu menuju investasi yang menguntungkan di sektor-sektor potensial dan UMKM.

Dengan EKUID, investor dapat dengan mudah mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam berbagai proyek yang menjanjikan dari berbagai industri menjanjikan seperti industri kreatif.

Selain itu, EKUID menawarkan potensi return investasi hingga 15%, sehingga menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari peluang investasi yang menguntungkan.

Yuk Temukan Berbagai Proyek Menarik dan Menjanjikan di EKUID

Investasi menguntungkan saat suku bunga tinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *