Earning Per Share (EPS): Pengertian, Rumus, Cara Hitung, dan Analisisnya

2 min read

apa itu earning per share

Earning Per Share (EPS) adalah salah satu indikator kunci dalam analisis fundamental saham yang digunakan oleh investor untuk menilai profitabilitas perusahaan. EPS mengukur keuntungan yang dihasilkan per lembar saham yang beredar dan sering digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Artikel ini akan membahas secara komprehensif apa itu EPS, cara menghitungnya, interpretasinya, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta kelebihan dan keterbatasannya dalam analisis investasi.


Pengertian Earning Per Share (EPS)

EPS adalah rasio keuangan yang menghitung laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa per lembar saham yang beredar. EPS memberikan gambaran tentang seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Semakin tinggi EPS, semakin menguntungkan perusahaan tersebut.

Cara Menghitung Earning Per Share (EPS)

EPS dapat dihitung dengan rumus berikut:

Rumus Earning per share (EPS) adalah laba bersih kurang dividen preferen dan dibagi jumlah saham yang beredar

Contoh Perhitungan EPS: Jika sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar $10 juta dan jumlah saham yang beredar sebanyak 2 juta lembar, maka EPS perusahaan tersebut adalah:

contoh perhitungan EPS dengan rumus perhitungan EPS

Interpretasi dan Analisis Earning Per Share (EPS)

EPS yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar per lembar sahamnya, yang sering dianggap sebagai tanda kinerja keuangan yang baik. Namun, EPS perlu dibandingkan dengan EPS perusahaan lain dalam industri yang sama atau dengan EPS perusahaan itu sendiri dari periode sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi EPS

  1. Laba Bersih (Net Income)
    • Penjelasan: Laba bersih adalah faktor utama yang mempengaruhi EPS. Peningkatan laba bersih akan meningkatkan EPS, dan sebaliknya.
    • Contoh: Peningkatan penjualan atau efisiensi biaya dapat meningkatkan laba bersih.
  2. Dividen Preferen (Preferred Dividends)
    • Penjelasan: Pembayaran dividen preferen mengurangi jumlah laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa, sehingga mengurangi EPS.
    • Contoh: Jika perusahaan membayar dividen preferen yang tinggi, EPS untuk pemegang saham biasa akan lebih rendah.
  3. Jumlah Saham yang Beredar (Shares Outstanding)
    • Penjelasan: Peningkatan jumlah saham yang beredar, misalnya melalui penerbitan saham baru, dapat menurunkan EPS.
    • Contoh: Jika perusahaan menerbitkan saham baru untuk mengumpulkan dana, EPS dapat berkurang.
  4. Pembelian Kembali Saham (Share Buybacks)
    • Penjelasan: Pembelian kembali saham oleh perusahaan mengurangi jumlah saham yang beredar, yang dapat meningkatkan EPS.
    • Contoh: Jika perusahaan membeli kembali sebagian sahamnya, EPS akan meningkat.

Kelebihan dan Kekurangan Analisis Earning Per Share (EPS)

Kelebihan Analisis Earning Per Share (EPS)

  1. Indikator Profitabilitas
    • Penjelasan: EPS memberikan gambaran langsung tentang profitabilitas perusahaan per lembar saham, membantu investor dalam membuat keputusan investasi.
    • Contoh: Investor dapat menggunakan EPS untuk membandingkan profitabilitas perusahaan dalam industri yang sama.
  2. Mudah Dipahami
    • Penjelasan: EPS adalah metrik yang mudah dipahami dan dihitung, membuatnya populer di kalangan investor dan analis.
    • Contoh: EPS digunakan secara luas dalam laporan keuangan dan analisis saham.
  3. Dasar untuk Rasio Valuasi
    • Penjelasan: EPS digunakan dalam berbagai rasio valuasi, seperti Price-to-Earnings (P/E) Ratio, yang membantu dalam menilai valuasi saham.
    • Contoh: P/E Ratio dihitung dengan membagi harga saham dengan EPS.

Kekurangan Analisis Earning Per Share (EPS)

  1. Tidak Memperhitungkan Ukuran Perusahaan
    • Penjelasan: EPS tidak memperhitungkan ukuran perusahaan, sehingga tidak selalu mencerminkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
    • Contoh: Perusahaan kecil dengan EPS tinggi mungkin tidak sekuat perusahaan besar dengan EPS lebih rendah.
  2. Pengaruh Faktor Eksternal
    • Penjelasan: EPS bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan regulasi atau kondisi ekonomi yang tidak mencerminkan kinerja operasional perusahaan.
    • Contoh: Penurunan EPS akibat krisis ekonomi global tidak selalu berarti perusahaan berkinerja buruk.
  3. Manipulasi Akuntansi
    • Penjelasan: Perusahaan dapat menggunakan teknik akuntansi untuk memanipulasi laba bersih dan EPS.
    • Contoh: Perusahaan bisa menunda pengakuan biaya atau mempercepat pengakuan pendapatan untuk meningkatkan EPS sementara.

Menggunakan EPS dalam Analisis Investasi

EPS sering digunakan dalam analisis investasi sebagai indikator awal profitabilitas dan kinerja perusahaan. Namun, EPS sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya metrik. Investor perlu mempertimbangkan metrik lain seperti P/E Ratio, Return on Equity (ROE), dan pertumbuhan EPS dari waktu ke waktu untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja perusahaan.

Kesimpulan

Earning Per Share (EPS) adalah salah satu indikator fundamental penting dalam analisis saham yang membantu investor menilai profitabilitas perusahaan. Dengan memahami cara menghitung, menginterpretasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi EPS, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Bagi investor yang mencari platform investasi yang dapat memberikan peluang diversifikasi dan potensi return yang menarik, EKUID menawarkan platform securities crowdfunding yang mempermudah investor untuk berinvestasi di berbagai sektor potensial dan UMKM. Dengan return investasi hingga 15%, EKUID adalah pilihan yang ideal untuk meningkatkan portofolio Anda.

Yuk Cek Berbagai Proyek Menarik di EKUID

Investasi menguntungkan saat suku bunga tinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *