Face Value: Pengertian, Karakteristik, dan Perannya dalam Investasi

4 min read

Apa itu face value

Dalam dunia keuangan, ada banyak istilah yang perlu dipahami oleh para investor untuk membuat keputusan yang tepat. Salah satu istilah yang sangat penting, terutama dalam konteks obligasi dan surat berharga lainnya, adalah face value atau nilai nominal. Face value berperan besar dalam menentukan bagaimana instrumen keuangan dihargai, serta bagaimana investor dapat memperoleh keuntungan dari instrumen tersebut.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu face value, perannya dalam obligasi dan saham, serta bagaimana pemahaman yang baik tentang nilai nominal dapat membantu investor dalam merencanakan strategi investasi yang lebih baik.


Pengertian Face Value

Secara sederhana, face value (nilai nominal) adalah nilai yang tercantum pada instrumen keuangan seperti obligasi atau saham. Dalam konteks obligasi, face value adalah jumlah uang yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Dengan kata lain, nilai nominal adalah jumlah pokok yang akan dikembalikan kepada investor ketika obligasi mencapai tanggal jatuh temponya.

Misalnya, jika Anda membeli obligasi dengan face value Rp1.000.000, maka pada akhir masa jatuh tempo, Anda akan menerima Rp1.000.000 sebagai pengembalian pokok dari obligasi tersebut, selain bunga yang telah diterima selama masa pinjaman.

Face Value dalam Obligasi

Dalam dunia obligasi, face value memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam menentukan pembayaran bunga (kupon) dan pengembalian pokok kepada investor. Beberapa karakteristik penting dari face value dalam obligasi meliputi:

  1. Penentuan Bunga (Kupon): Bunga atau kupon obligasi dihitung berdasarkan persentase dari face value. Jika sebuah obligasi memiliki kupon 5% dan face value Rp1.000.000, pemegang obligasi akan menerima Rp50.000 setiap tahun sebagai pembayaran bunga. Oleh karena itu, face value membantu dalam menghitung pendapatan tetap yang diterima oleh investor selama masa kepemilikan obligasi.
  2. Pengembalian Pokok pada Jatuh Tempo: Pada saat obligasi jatuh tempo, penerbit obligasi akan mengembalikan face value kepada pemegang obligasi. Ini adalah jumlah pokok yang telah dipinjam oleh penerbit obligasi dari investor.
  3. Harga Pasar Berbeda dari Face Value: Di pasar sekunder, harga obligasi tidak selalu sama dengan face value. Obligasi bisa diperdagangkan dengan harga lebih tinggi (premium) atau lebih rendah (diskon) dari nilai nominal, tergantung pada kondisi pasar, suku bunga, dan penilaian risiko dari penerbit obligasi. Meski harga pasar berubah, face value tetap menjadi acuan untuk pengembalian pokok pada jatuh tempo.

Face Value dalam Saham

Dalam konteks saham, face value juga dikenal sebagai nilai nominal saham, yang merupakan nilai yang dicantumkan pada lembar saham oleh perusahaan saat saham diterbitkan. Face value pada saham berbeda dengan harga pasar saham, yang bisa jauh lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai nominalnya. Beberapa poin penting tentang face value dalam saham adalah:

  1. Nilai Awal Saham: Ketika sebuah perusahaan pertama kali menerbitkan saham, mereka menetapkan face value yang sangat rendah, biasanya hanya beberapa rupiah per saham. Nilai ini adalah dasar dari mana saham-saham tersebut diperdagangkan, meskipun harga pasar saham bisa jauh lebih tinggi.
  2. Peran dalam Pembayaran Dividen: Meskipun face value saham biasanya tidak berpengaruh langsung terhadap dividen, beberapa perusahaan mungkin menggunakan nilai nominal saham sebagai referensi dalam kebijakan pembagian dividen. Namun, kebanyakan dividen didasarkan pada laba bersih perusahaan, bukan pada nilai nominal saham.
  3. Kepentingan Hukum dan Akuntansi: Face value saham penting dalam hal pencatatan akuntansi dan kepatuhan hukum. Di beberapa yurisdiksi, perusahaan diwajibkan untuk mencatatkan modal yang diterima berdasarkan nilai nominal saham yang diterbitkan.

Perbedaan Face Value dan Market Value

Satu hal yang penting untuk dipahami adalah bahwa face value dan market value adalah dua hal yang berbeda. Face value adalah nilai nominal yang ditetapkan oleh penerbit, sedangkan market value adalah harga aktual dari instrumen keuangan tersebut di pasar, yang bisa berubah-ubah berdasarkan permintaan, penawaran, dan faktor ekonomi lainnya.

  1. Face Value
    • Ditentukan saat penerbitan oleh perusahaan atau pemerintah.
    • Tidak berubah selama masa obligasi atau saham masih beredar.
    • Digunakan sebagai dasar penghitungan bunga dan pengembalian pokok.
  2. Market Value
    • Harga yang diperdagangkan di pasar sekunder.
    • Dapat berubah seiring dengan kondisi pasar dan sentimen investor.
    • Menentukan keuntungan atau kerugian yang bisa diperoleh investor dari penjualan obligasi atau saham sebelum jatuh tempo.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki obligasi dengan face value Rp1.000.000, Anda mungkin dapat menjual obligasi tersebut di pasar sekunder dengan harga lebih tinggi (Rp1.050.000) atau lebih rendah (Rp950.000) dari face value, tergantung pada kondisi pasar saat itu.

Mengapa Face Value Penting bagi Investor?

Pemahaman tentang face value sangat penting bagi investor, terutama dalam hal obligasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa face value penting untuk diperhatikan:

  1. Kepastian Pengembalian Pokok: Dalam obligasi, face value adalah jumlah yang akan dikembalikan kepada investor pada saat jatuh tempo. Ini memberikan kepastian bagi investor bahwa mereka akan menerima kembali setidaknya jumlah nominal yang diinvestasikan, meskipun harga pasar obligasi bisa naik atau turun.
  2. Menentukan Pendapatan Bunga: Pendapatan bunga obligasi dihitung berdasarkan persentase dari face value. Oleh karena itu, investor harus mengetahui nilai nominal obligasi untuk menghitung pendapatan tetap yang mereka dapatkan selama masa kepemilikan.
  3. Penilaian Risiko dan Return: Face value juga membantu investor dalam menilai risiko dan potensi return. Obligasi yang diperdagangkan di bawah face value (diskon) mungkin menawarkan potensi return yang lebih tinggi, tetapi juga mungkin memiliki risiko yang lebih besar. Sebaliknya, obligasi yang diperdagangkan di atas face value (premium) mungkin lebih aman, tetapi menawarkan return yang lebih rendah.

Contoh Penggunaan Face Value

Untuk lebih memahami bagaimana face value bekerja dalam praktik, mari kita lihat contoh berikut:

  • Anda membeli obligasi korporasi dengan face value Rp1.000.000, suku bunga 6%, dan jatuh tempo dalam 5 tahun. Setiap tahun, Anda akan menerima Rp60.000 sebagai pembayaran bunga (6% dari Rp1.000.000). Setelah 5 tahun, Anda akan mendapatkan kembali Rp1.000.000 sebagai pengembalian pokok obligasi.

Jika suku bunga pasar turun selama masa obligasi, Anda mungkin dapat menjual obligasi Anda dengan harga lebih tinggi dari face value di pasar sekunder. Namun, jika suku bunga pasar naik, harga obligasi Anda mungkin turun di bawah nilai nominalnya.

Kesimpulan

Face value adalah konsep dasar dalam dunia investasi yang menentukan nilai nominal dari instrumen keuangan seperti obligasi dan saham. Dalam obligasi, face value menentukan jumlah pokok yang akan dikembalikan kepada investor pada jatuh tempo dan juga digunakan sebagai dasar penghitungan bunga. Dalam saham, face value lebih berperan dalam aspek hukum dan akuntansi, meskipun harga pasar saham biasanya jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai nominalnya.

Memahami face value sangat penting bagi investor untuk mengevaluasi potensi risiko dan return dari suatu instrumen keuangan. Dengan mengetahui nilai nominal suatu obligasi atau saham, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai kapan harus membeli atau menjual, serta bagaimana mengelola portofolio mereka dengan lebih efektif.

Jika Anda sedang mencari peluang investasi dengan potensi return menarik, Anda bisa mempertimbangkan untuk bergabung dengan EKUID, platform securities crowdfunding yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi langsung di berbagai sektor potensial dan UMKM. Dengan return investasi hingga 15%, EKUID adalah solusi ideal bagi Anda yang ingin mendiversifikasi portofolio investasi sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Yuk Cek Berbagai Proyek Menarik di EKUID

Investasi menguntungkan saat suku bunga tinggi

Film Tak Ingin Usai Disini Garapan Ideosource Listing di…

Industri perfilman Indonesia tengah berada dalam momentum pertumbuhan pesat, baik dari segi kualitas produksi maupun apresiasi pasar. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah...
ekuid
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *